Kecepatanmaksimum kartu jaringan jenis ISA pada topologi Star adalah : a. 5 mbps. b. 10 mbps. c. 15 mbps. d. 20 mbps. e. 25 mbps. JAWABAN:karena kartu jaringan ISA hanya memiliki kecepatan maksimum 10Mbps. 14. Pada kabel UTP tujuan diliitkannya satu kabel dengan yang lain (Twisted) adalah.

KELAS A Pada jaringan IP Address kelas A, bit pertama dari IP address tersebut adalah 0. Pada kelas A, 8 oktet pertama adalah alamat networknya Network ID, sedangkan sisanya 24bits merupakan alamat untuk host Host ID yang biasa digunakan. IP pada kelas A hanya terdapat 128 network IP Address dengan jangkauan dari 0 sampai 127. Format n = Net ID, h = Host ID Bit Pertama 0 Panjang Net ID 8 bit 1 oktet Panjang Host ID 24 bit 3 oktet Oktet pertama 0 – 127 Range IP address o dan 127 dicadangkan Jumlah Network 126 Jumlah IP address KELAS B Pada jaringan IP Address kelas B, 2 bit pertama dari IP address adalah 10. Dua bit ini dan bit berikutnya 16 bit pertama merupakan network ID. Sedangkan 16 bit terakhir merupakan host ID. Maka pada kelas B terdapat 16384 network IP Address dengan jangkauan dari sampai Format n = Net ID, h = Host ID 2 bit pertama 10 Panjang Net ID 16 bit 2 oktet Panjang Host ID 16 bit 2 oktet Oktet pertama 128 – 191 Range IP address sampai Jumlah Network Jumlah IP address KELAS C Pada jaringan IP Address kelas C, 3 bit pertama dari IP Address adalah 110. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya 24 bit pertama merupakan network ID. Sedangkan 8 bit terakhir merupakan host ID. Maka pada kelas C terdapat lebih dari 2 juta network IP Address dengan jangkauan dari sampai Format n = Net ID, h = Host ID 3 bit pertama 110 Panjang Net ID 24 bit 3 oktet Panjang Host ID 8 bit 1 oktet Oktet pertama 192 – 223 Range IP address sampai Jumlah Network Jumlah IP address 254 KELAS D Pada jaringan IP Address kelas D, 4 bit pertama dari IP Address ini adalah 1 1 1 0. Sedangkan bit sisanya digunakan untuk grup host pada jaringan dengan range IP antara – IP Address Kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu pemakaian aplikasi secara bersama-sama oleh sejumlah komputer. Format 4 Bit pertama 1110 Bit multicast 28 bit Byte Inisial 224-247 Deskripsi Kelas D adalah ruang alamat multicast KELAS E Pada jaringan IP Address kelas E, 4 bit pertama dari IP Address ini adalah 1 1 1 1. IP address kelas E mempunyai range antara – IP Address kelas E merupakan kelas IP address eksperimen yang dipersiapkan untuk pengΒ¬gunaan IP Address di masa yang akan datang. Format 4 bit pertama 1111 Bit cadangan 28 bit Byte inisial 248-255 Deskripsi Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluan eksperimental. Sumber dan

Penentuankelas ini dilakukan dengan cara berikut : Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255).
14 Jumat Nov 2014 class ip address Class 1st Octet Decimal Range 1st Octet High Order Bits Network/Host ID N=Network, H=Host Default Subnet Mask Number of Networks Hosts per Network Usable Addresses A 1 – 126* 0 126 27 – 2 16,777,214 224 – 2 B 128 – 191 10 16,382 214 – 2 65,534 216 – 2 C 192 – 223 110 2,097,150 221 – 2 254 28 – 2 D 224 – 239 1110 Reserved for Multicasting E 240 – 254 1111 Experimental; used for research Note Class A addresses to cannot be used and is reserved for loopback and diagnostic functions. Private IP Addresses Class Private Networks Subnet Mask Address Range A – B – – C – Pengertian Net ID dan host ID danKelas pada IP Address IP address memiliki 32 bit dan dibagi menjadi dua bagian bagian networkNet ID dan bagian host Host ID. Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu Perbedaan tiap kelas terletak pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut IP address kelas A Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host 255Γ—255Γ—255 IP address kelas B Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address network ID = dan host ID = Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari sampai yakni berjumlah network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host. IP address kelas C IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host. IP address kelas D IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID IP address kelas E IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255. Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan. sumber dan
IPaddress kelas A Bit pertama pada IP address kelas A adalah "0", dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127 dalam bilangan desimal. Jadi, pada IP Address kelas A terdapat 127 network dengan tiap networknya dapat menampung sekitar 16 juta host.
IP address adalah salah satu dari berbagai macam protokol jaringan yang berguna untuk mengakses konten dan situs yang terhubung di dalam jaringan internet. IP address digunakan sebagai alamat komputer untuk melakukan komunikasi di dalam jaringan internet. Hal tersebut menjadikan IP Address sebagai sistem pengalamatan komputer yang universal dan dapat diterima di seluruh memanfaatkan fungsi IP Address di dalam jaringan komputer, IP address yang dimiliki tiap host haruslah unik dan berbeda-beda. Jadi, jika di dalam sebuah jaringan komputer terhubung dua buah komputer, maka kedua komputer itu memiliki β€œalamat”-nya masing-masing. Hal tersebut karena pengalamatan komputer dengan IP address tidak bisa dilakukan secara asal-asalan. Jika ditemukan ada dua host yang menggunakan IP address yang sama, maka akan terjadi masalah di dalam jaringan komputer. Untuk membuktikannya, coba saja Anda lakukan cara cek IP address di komputer Anda dengan komputer lain yang terhubung di dalam jaringan yang sama. Lalu, samakan IP address kedua komputer Address terpisah menjadi dua bagian, yakni bagian network net ID dan bagian host host ID. Net ID untuk mengidentifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID untuk mengidentifikasi host di dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung di dalam jaringan yang sama akan memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit awal pada IP Address merupakan network bit atau network number, sedangkan sisanya untuk host. Untuk membedakan net ID dan host ID, ada garis pemisah yang ditentukan dari pembagian kelas IP address dan subnetting yang di dalam IP address terbagi menjadi lima, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada skala jaringan dan jumlah hostnya. IP address juga perlu untuk dilakukan subnetting agar pemakaian IP address pada jaringan menjadi efektif dan efisien. Pada artikel kali ini, kami akan menjelaskan lebih detail mengenai contoh IP address kelas A beserta cara subnettingnya. Tanpa berlama-lama, berikut ini adalah penjelasannya untuk IP Address kelas ABit pertama pada IP address kelas A adalah β€œ0” di dalam bilangan biner, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Sehingga, byte pertama IP address kelas A memiliki nilai dari 0-127 dalam bilangan desimal. Pada IP Address kelas A, terdapat 127 network dengan tiap networknya dapat mengalamatkan sekitar 16 juta host. IP address kelas A biasanya digunakan untuk jaringan komputer skala besar. Contohnya adalah jaringan telekomunikasi global yang terdiri dari perangkat keras jaringan komputer yang cukup kompleks. Bit-bit di dalam IP address kelas ini dapat digambarkan sebagai berikutn = bit network; h = bit hostSubnetting IP Address Kelas ASeperti yang kami bilang sebelumnya, subnetting dilakukan untuk efisiensi dan efektifitas dalam pemakaian IP address di dalam jaringan komputer. Untuk melakukan subnetting, Anda harus memperhatikan beberapa informasi, seperti subnet mask, dan kelas IP address yang digunakan. Untuk memberikan Anda pemahaman mengenai subnetting IP address kelas A, kami akan memberikan contoh IP address kelas A. Ok, sekarang kami berikan contoh sebuah IP address dengan network address Gimana yah cara melakukan subnettingnya? Ada dua cara yang bisa Anda lakukan, berikut ini kedua cara tersebutCara pertamaKonsep subnetting IP address kelas A sebenarnya sama saja dengan contoh IP address kelas B yang kami jelaskan sebelumnya. Perbedaannya hanya pada oktet mana kita akan β€œmainkan” blok subnet-nya. Jika kelas C berarti di oktet keempat terakhir, kelas B di oktet ketiga dan keempat 2 oktet terakhir, dan jika kelas A berarti di oktet kedua, ketiga, dan keempat 3 oktet terakhir. Lalu, subnet mask yang biasa digunakan untuk subnetting IP address kelas A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai / IP address kelas A dengan Subnet Mask /16, yang berarti deret biner subnetnya adalah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya bilangan biner β€œ1” pada 3 oktet terakhir. Artinya, dapat dihitung 28 = 256 subnetJumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah banyaknya bilangan biner β€œ0” pada 3 oktet terakhir. Artinya, dapat dihitung 216 – 2 = 65534 hostBlok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya 0, 1, 2, 3, 4, dan host dan broadcast yang valid? Mari kita simak tabel berikutAlamat Host Host keduaCara kedua kali ini caranya hampir sama seperti penjelasan kami sebelumnya pada contoh IP address kelas C dan kelas B. Yang membedakan pada subnetting IP address kelas A hanyalah pada oktet yang dimainkan untuk metode subnettingnya. Kali ini, kami akan berikan contoh IP address /12. Tentukan alamat subnet, alamat host pertama dan terakhir, serta alamat broadcastnya!108530211111111111000000000000000000Oktet 1Oktet 2Oktet 3Oktet 4256256Anda ingat tabel di bawah ini? Tabel tersebut akan kita gunakan kembali dalam metode subnetting IP address kelas A kali CIDRTotal IP Address/24256/25128/2664/2732/2816/298/304Karena pada contoh kali ini adalah contoh IP address kelas A, maka hostnya yang menjadi acuan di dalam perhitungan adalah 85, jadi cara menghitungnya adalah /12 + 16 sehingga 12 + 16 = /28 angka 16 didapat dari penjumlahan oktet 3 dan oktet 4 yang masing-masing oktet berjumlah 8 biner, jadi 8 + 8 = 16. Sehingga nilai CIDR-nya menjadi /28, yang berdasarkan pada tabel di atas, mempunyai total IP address sebanyak 16 yang range IP address-nya adalah 0-15. Maksudnya IP address yang tersedia dimulai dari – Pada contoh ini, tidak termasuk dalam range IP address 0-15. Untuk mengetahui host 85 termasuk ke dalam range IP address yang mana, kita akan menggunakan cara yang sama persis ketika perhitungan subnetting IP address kelas C dan B, yaitu 85 dibagi total IP address-nya yaitu 16 dan hasilnya dikali 16 juga. Sehingga dapat dituliskan seperti di bawah ini,85 / 16 = 5,13, hasilnya digenapkan menjadi 5. Lalu5 x 16 = 80 dan 80 + 15 = 95 80 – 95 sehingga host 85 terdapat di range IP address 80 – 95. Maksudnya ip address terdapat di dalam range IP address sampai lupa, karena ini merupakan IP address kelas A, bukan berati total IP address-nya ada 16. Yang benar adalah 16 x 256 x 256 = Jadi /12 mempunyai total IP address sebanyak host. Jika dituliskan hasil-hasilnya, maka akan seperti di bawah Network = IP Address Awal = IP Address Akhir = Alamat Broadcast = Subnet mask = 256-16 = dan materi subnetting dan contoh IP address yang kami tuliskan akhir-akhir ini, kita dapat melihat bahwa cara perhitungan subnetting dari IP address kelas A, B, dan C itu sama saja. Yang membedakan hanyalah oktet berapa yang akan β€œdimainkan”. Sekian artikel kami kali ini seputar contoh IP address kelas A beserta cara subnettingnya. Semoga artikel kali ini dapat menambah wawasan kita lebih dalam seputar networking dan cara-cara subentting.
Bitpertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255).
Apa itu IP Address?IP address merupakan kependekan dari internet protocol address. Jadi, secara teknis, IP address merupakan sebuah alamat yang ditujukan untuk mengarah ke sebuah situs tertentu di dalam sebuah jaringan komputer, yaitu jaringan internet. IP address sendiri digunakan sebagai alamat dalam melakukan hubungan antar host di dalam jaringan internet sehingga hal ini menbuat IP Address merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal, yang merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh menentukan dan mengidentifikasikan IP address itu artinya, kita telah memberikan identitas yang universal bagi setiap interface komputer. Jika suatu komputer memiliki lebih dari satu interface misalkan menggunakan dua buah Ethernet atau network interface card maka tentu saja kita harus memberi dua buah IP address untuk komputer tersebut, per interface yang digunakan oleh komputer. baca juga protokol jaringanKesimpulan dari pengertian IP Address ini adalah bahwa IP Address digunakan untuk melakukan proses identifikasi terhadap sebuah komputer, atau host, sehingga dapat dikenali di dalam jaringan dengan kode – kode unik yang terdiri dari 32 bit struktur bilangan biner yang biasa digunakan pada menggunakan sistem bahasa biner ini, maka alamat setiap komputer bisa dikenali dengan mudah oleh sistem, dan bisa menjalankan sebuah jaringan komputer. baca juga fungsi dns dan prinsip kerjanyaBagaimana IP Address Bekerja?Cara kerja IP Address ini pada dasarnya sangatlah sederhana. IP address, seperti sudah disebutkan sebelumnya menggunakan rangkaian kode biner 32 bit. Dari rangkaian kode biner tersebut, dipisahkan oleh tanda titik per 8 bit. Maka dari itu kita sering melihat IP address dari sebuah komputer ataupun host menggunakan 4 titik, dengan masing-masing berisi angka atau kode biner yang yang memahami mengenai kode biner, yaitu 0 dan 1, maka tentu saja cukup sulit untuk menggunakan kode biner murni pada sebuah alamat IP. Maka dari itu, saat ini penggunaan IP Address adalah menggunakan format notasi decimal, yang merupakan hasil konversi’ dari kode-kode ini adalah contoh penggunaan IP Address, baik yang menggunakan kode biner, dan yang menggunakan notasi decimal Penggunaan kode biner pada IP address menghasilkan alamat IP berupa pasti anda pusing apabila harus membaca alamat IP sepanjang dan serumit itu. Karena itulah, notasi decimal sangat berguna, terutama bagi otak manusia yang hanya mampu mengingat antara 7 hingga 10 karakter saja per notasi decimal pada IP address dengan menggunakan hasil konversi tersebut, IP Address dari sebuah host ataupun komputer bisa dengan mudah dipahami dan juga diingat oleh IP Address diperoleh, maka hal ini menunjukkan bahwa sebuah komputer ataupun host memiliki titik tersendiri di dalam sebuah jaringan, apabila sebuah komputer sudah memilik IP Address, maka dari itu sudah pasti komputer tersebut bisa melakukan koneksi ke jaringan internet menggunakan protocol TCP/ Address ini sendiri diibaratkan sebagai kode pos atau nomor rumah kita. setiap komputer memiliki IP Address yang unik, yang membuat request atau permintaan dari user tidak akan nyasar ke komputer lainnya. Ketika user melakukan request, maka sebuah sistem yang dinamakan DNS atau Domain Name System akan mengidentifikasi IP address komputer, dan juga IP Address dari situs atau host yang teridentifikasi, DNS akan mengirimkan permintaan ke host, yang kemudian akan berlanjut proses identifikasi dan juga respon dari host hingga server, dan kemudian menampilkan hasil atau output ke komputer user yang tadi melakuakn kira – kira cara kerja singkat dari sebuah IP IP AddresIP Address sendiri pada dasarny amemiliki banyak fungsi penting, baik bagi komputer, host, situs web, ataupun bagi keseluruhan jaringan intu sendiri. Berikut ini adalah beberapa manfaat dan juga fungsi dari sebuah IP Address Memberikan penomoran dan pengkodean secara unik pada tiap tiap kompter yang memiliki NIC atau kartu jaringanMempermudah jaringan dalam membuat sebuah komputer menjadi sebuah titik di dalam jaringan mengidentifikasi lokasi host dan juga serverMemproses permintaan dan pengiriman data pada jaringanMenentukan alamat’ dari setiap elemen pada jaringan komputer, mulai dari server, host, domain, komputer user atau client, hingga perangkat – perangkat keras jaringan yang – Kelas dalam IP AddressIP address, meskipun terlihat simple dengan penomoran alamat menggunakan notasi decimal, ternyata memiliki unsur teknis yang cukup merepotkan. Pasalnya IP address itu sendiri terbagi – bagi atas beberapa kelas tertentu. ada lima kelas utama dalam pembagian IP Address, mulai dari kelas A hingga kelas ini adalah pembagian kelas – kelas pada IP Address Kelas AIP Address dengna kelas A memiliki panjang net ID sebanyak 8 bit, dan juga panjang host sebanyak 24 bit. Hal ini membuat IP address kelas A memilki range 0 – 127, yang dapat diartikan sebagai 127 network atau jaringan, dimana network atau jaringna tersebut mampu untuk menampung 16 juta host. Jelas sekali bahwa IP Address kelas A ini merupakan IP Address yang ditujukan untuk pembuatan sebuah jarinan yang memiliki jumlah host yang banyak dan BIP address dengan kelas B ini memilki range IP mulai dari 128 hingga 191. Apabila ditotal, maka IP Address yang berada pada kelas B ini mampu untuk mendukung range jaringan sebanyak jaringan, dimana tiap – tiap jaringannya dapat mendukung kurang lebih 65 ribu host yang adaKelas CIP address dengan kelas C pada umumnya dan juga pada awalnya hanya digunakan untuk kebutuhan jaringan yang kecil, seperti jaringan LAN. ID jaringan dari IP address yang berada pada kelas C ini mencapai sekitar 2 juta network atau jaringan, dimana masing – masing network atau jaringannya dapat memiliki 256 DBerbeda degnan kelas sebelumnya yang menggunakan istilah host dan juga network ID, maka IP address pada kelas D ini tidak menggunakan network ID dan juga host ID. IP address kelas D ini biasanya digunakan untuk kepentingan dan juga keperluan EKelas E adalah IP address yang tidak untuk digunakan secara umum atau singkatnya hanya digunakan untuk keperluan spesifik dan khusus saja, berbeda dengan kelas A hingga kelas D pada IP Address yang sudah disebutkan sebelumnya.
Source www.slideshare.net. Ip adress kelas a pada bit pertamanya mempunyai niali 0 dengan panjang net id adalah 8 bit s erta memiliki panjang host 24 bit. Panjang host id pada kelas b. Source: 123dok.com. Merupakan ip yang digunakan untuk keperluan routing jaringan. Merupakan ip loopback untuk setiap komputer yang ada. Source: www.slideshare.net
Perangkat komputer yang biasa kita gunakan sehari-hari, ternyata memiliki jaringan yang rumit dan juga kompleks. Sebab, hingga saat ini penggunaan jaringan komputer itu sendiri merupakan fungsi daripada komputer yang paling banyak dipakai dan diaplikasikan, baik secara lokal maupun secara luas, seperti halnya penggunaan internet. Pada dasarnya, jaringan komputer merupakan kondisi dimana terdapat dua atau lebih perangkat komputer yang saling terhubung dalam suatu jaringan tertentu. Yang secara otomatis, setiap komputer akan saling berbagi satu sama lainnya, seperti untuk melakukan proses transfer data informasi hingga saling berbagi sumber daya menggunakan satu jaringan saja. Dalam suatu jaringan komputer terdapat IP Address yang mempunyai 32 bit, yang terbagi menjadi dua bagian, yakni bagian bagian network Net ID dan bagian host Host ID. Keduanya memiliki peranan yang sangat penting. Yang mana, baik peran, kegunaan maupun fungsi dari keduanya akan dijabarkan secara tuntas dalam sajian artikel kali ini. HOST ID dan NETWORK ID Manfaat KegunaannyaHOST ID dan NETWORK ID Pengertian dan ContohnyaPengertian Host ID dan Network IDPembagian Kelas IP AddressContoh Pembagian KelasContoh Penentuan KelasIP Address untuk Kelas AIP Address untuk Kelas BIP Address untuk Kelas CIP Address untuk Kelas DIP Address untuk Kelas EContoh Pengalokasian IP AddressHOST ID dan NETWORK ID Pemecahan JaringanHOST ID dan NETWORK ID Cara Menentukan HOST IDContoh SoalCara Penyelesaiaan PertamaCara Penyelesaian Kedua HOST ID dan NETWORK ID Manfaat Kegunaannya Prinsip kerja dari jaringan komputer adalah berfokus untuk menghubungkan semua komputer dari berbagai tempat ke dalam sebuah jaringan. Oleh karena itu, kita bisa memanfaatkan keberadaan jaringan komputer untuk menyimpan data dan menyelesaikan semua pekerjaan menjadi lebih mudah. Yang mana, ada banyak manfaat ketika Anda memutuskan untuk menggunakannya. Adapun manfaat kegunaannya, meliputi. Berguna untuk mempercepat arus informasi. Berguna untuk mempermudah jalinan komunikasi jarak jauh antar individu. Berguna untuk mempercepat proses pengiriman data-data dan sumber daya. Berguna untuk mengkoneksikan kantor / perusahaan cabang yang berada dalam kawasan wilayah yang berbeda. Sebenarnya, masih banyak lagi manfaat kegunaan jaringan komputer, sehingga tidak akan menjadi sia-sia apabila Anda memutuskan untuk mempelajarinya. Pasalnya, semakin banyak yang Anda pelajari, maka ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki pun akan semakin bertambah. HOST ID dan NETWORK ID Pengertian dan Contohnya Dalam mempelajari jaringan komputer, Anda wajib mengetahui komponen-komponen terpenting yang ada di dalamnya. Seperti yang sudah dijelaskan di awal, bahwa suatu jaringan komputer terdiri dari IP Address yang memiliki 32 bit dan dibagi menjadi dua bagian, yakni bagian host Host ID dan bagian network Net ID. Pengertian Host ID dan Network ID Host dan Network ID akan dibedakan oleh subnet mask. ID Host adalah identitas dari host interface router, workstation, dan device yang terhubung ke jaringan. Sedangkan NETWORK ID adalah identitas sebuah jalur dalam jaringan. Dalam hal ini Net ID berperan untuk mengidentifikasi suatu jaringan jaringan dari jaringan lain. Sementara Host ID berperan untuk melakukan identifikasi host dalam suatu jaringan. Dengan kata lain, seluruh host yang ada akan tersambung dalam jaringan yang sama, yakni jaringan yang memiliki Net ID yang sama. Di sini, garis pemisah antara network dan host tidak tetap, karena tergantung pada kelas network masing-masing, yakni IP Address yang terbagi menjadi lima kelas, yakni dari kelas A hingga kelas E. Pembagian Kelas IP Address Tujuan utama dari pembagian kelas-kelas tersebut adalah untuk mempermudah adanya alokasi IP Address, baik untuk host jaringan tertentu maupun untuk keperluan tertentu dalam pembagian IP Address. Tiap kelas dibedakan berdasarkan ukuran IP Address dan juga jumlahnya. Contoh Pembagian Kelas Contohnya, kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan jumlahnya sangat besar. Kemudian untuk kelas D dan E tidak digunakan secara umum, karena kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E hanya digunakan untuk keperluan eksperimental. Dalam hal ini perangkat lunak Internet Protocol menjadi penentu pembagian jenis kelas, yakni dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Contoh Penentuan Kelas Agar tidak kebingungan, di sini akan diinformasikan tentang penentuan kelas IP, yakni dengan cara di bawah ini. IP Address untuk Kelas A Bit pertama IP address kelas A dimulai dari 0, dengan panjang ID net sekitar 8 bit dan panjang ID host sekitar 24 bit. Jadi disimpulkan bahwa, byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127 bit. Jadi pada kelas A terdapat jumlah total 127 network dengan tiap-tiap network yang dapat menampung sekitar 16 juta host 255Γ—255Γ—255. IP Address untuk Kelas B Dua bit IP address kelas B selalu diset dari 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128 -191 bit. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host, sehingga jika terdapat komputer mempunyai IP address ID network = dan ID host = Dengan demikian, terdapat IP Address kelas B yang memiliki rentang IP dari hingga yakni dalam jumlah network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host. IP Address untuk Kelas C IP address kelas C biasa digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset dengan angka 111. ID Network nya terdiri dari 24 bit dan ID host 8 bit sisanya, sehingga akan terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host. IP Address untuk Kelas D IP Address kelas D biasa digunakan untuk keperluan multicasting. Terdapat 4 bit awal di IP Address kelas B yang selalu diatur dengan angka 1110, dengan demikian byte pertama berkisar kira-kira 224-247, sedangkan byte berikutnya diatur sesuai kepentingan pengguna IP tersebut pada multicast grup. Namun, di dalam multicasting tidak dikenal istilah ID network maupun ID host. IP Address untuk Kelas E Dalam penggunaan IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. Sebab, 4 bit pertama IP address kelas ini diset dengan angka 1111, sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255. Baik pengertian dan juga contohnya, semuanya sudah dijabarkan dengan jelas. Nah, dari sini apakah Anda sudah bisa memahaminya? Pada dasarnya, pembagian dari kelas-kelas IP Address tersebut ditentukan mutlak oleh dua hal, yakni host ID dan network ID. Pasalnya, ID Network merupakan bagian dari IP Address yang memberikan informasi tentang di jaringan mana komputer tersebut berada. Sedangkan, ID Host berperan untuk memberikan informasi tentang server, router, workstation dan semua host TCP/IP lainnya dalam jaringan tersebut. Agar semakin paham, berikut juga akan dijelaskan tentang contoh pengalokasian IP Address. Contoh Pengalokasian IP Address Semisal, jika Anda hendak membuat sebuah jaringan yang akan digunakan untuk menghubungkan tiga buah perangkat komputer sekaligus, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah, menentukan ID host dan ID network-nya. Sebab, ID network tersebut nantinya akan digunakan untuk menunjukkan host TCP/IP yang terletak pada jaringan yang sama. Sementara semua host yang berada pada satu jaringan harus mempunyai ID network yang sama. Dengan demikian, contoh pemberian ID network untuk jaringan komputer tersebut adalah Kemudian, ID Host akan difungsikan untuk menunjukkan suatu host dalam jaringan. Yang mana, dalam setiap antarmuka jaringan diharuskan memiliki ID Host yang unik, seperti dan Apakah dari sini, Anda sudah memahami setiap penjelasan yang telah diberikan? Jika sudah, maka kita bisa beralih ke pembahasan informasi berikutnya. HOST ID dan NETWORK ID Pemecahan Jaringan Membahas mengenai pemecahan jaringan, itu artinya yang akan dibahas adalah hal-hal seputar Subnetting. Apa itu subnetting? Subnetting merupakan pemecahan jaringan yang telah teridentifikasi oleh IP Address menjadi sebuah jaringan dalam ukuran yang lebih kecil, yakni yang biasa disebut sebagai subnet. Yang mana, subnet sendiri merupakan sebuah jaringan lokal berukuran kecil yang terdapat pada jaringan lokal awal sebelum proses pemecahan jaringan. Sebenarnya ada beberapa alasan yang membuat sebuah organisasi jaringan membutuhkan lebih dari satu jaringan. Alasannya adalah, karena adanya perbedaan teknologi dalam setiap komputer atau alat yang digunakan, dikarenakan akibat adanya keterbatasan teknologi pada beberapa terminal, keamanan data dan juga pada hubungan point-to-point. Nah setelah mengenal subnetting dan subnet, maka Anda juga harus mengetahui tentang subnet mask, yakni angka biner 32 bit yang digunakan dalam membedakan network ID dan host ID, sekaligus digunakan untuk menunjukkan letak suatu host, apakah berada di dalam jaringan lokal subnet tersebut atau justru berada jaringan di luar subnet tersebut. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa membaca tabel di bawah ini. KELAS IP IP ADDRESS SUBNET MASK ID NET HOST ID KELAS A Range antara 0 – 127 8 bit 24 bit KELAS B Range antara 128 -191 16 bit 16 bit KELAS C 1 Range antara 92 – 255 24 bit 8 bit NB Untuk kelas D dan E memang sengaja tidak disebutkan, karena penggunaan keduanya tidak dilakukan secara umum. Hal ini disebabkan karena kelas D hanya digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E hanya digunakan untuk keperluan eksperimental. HOST ID dan NETWORK ID Cara Menentukan HOST ID Untuk bisa menentukan ID Host beserta jumlahnya, maka Anda bisa melakukannya dengan langkah-langkah di bawah ini. Pertama-tama, Anda harus mengetahui dari kelas mana IP Address yang hendak Anda cari host-nya. Hal ini berguna agar Anda bisa mengetahui jumlah bit ID Network maupun jumlah ID Host-nya. Untuk mengetahui jumlah bit subnet, Anda bisa menentukannya dengan menggunakan rumus ini 2n = Subnet. n adalah banyaknya bit Subnet. Sesudah Anda mengetahui banyaknya jumlah bit yang akan digunakan oleh subnet, maka Anda harus mencari lebih banyak bit yang nantinya akan digunakan untuk menghitung jumlah ID Host, yakni dengan dikurangi jumlah bit Subnet-nya B = a – n. Sementara untuk mencari jumlah ID Host nya, Anda bisa memakai rumus Id = 2b – 2. Nah, setelah mengetahui langkah-langkah yang bisa dipakai untuk mencari dan menghitung jumlah Host, maka sekarang kita akan mencari jawabannya bersama-sama. Contoh Soal IP Address terdapat 4 Subnet dan berasal dari kelas C Diketahui Berasal dari kelas C Jumlah Bit Host 8 bit Jumlah Bit Subnet 2n = 4, n = 2 bit Jumlah Bit Sisa 8-2 = 6, maka b=6 Cara Penyelesaiaan Pertama Dikarenakan diketahui n = 4 maka akan ada 4 kemungkinan, yakni default => xx000001 – xx111111 – 00 => 00000001 – 00111111 – 01 => 01000001 – 01111111 – 10 => 10000001 – 10111111 – 11 => 11000001 – 11111111 Apabila sudah diketahui jumlahnya, maka kemungkinan ID Host, maka Anda harus mengubah biner tersebut menjadi bilangan angka => – Isi bagian x di atas dengan kemungkinan yang sudah Anda konversikan sebelumnya menjadi angka. Maka hasilnya adalah Host ID => – => – => – => – Jumlah ID Host dan hasilnya, adalah 2b – 2 = 26 – 2 = 64-2 = 62 Cara Penyelesaian Kedua Untuk cara penyelesaian kedua, caranya bisa lebih sederhana. Pada saat Anda sudah dapat memperkirakan kemungkinan ID Hostnya, maka kemungkinan angka yang muncul adalah. Maka pembagian Hostnya adalah sebagai berikut. Kemungkinan Host ID yang muncul => – => – => – => – Jumlah Host ID 2b – 2 = 26 – 2 = 64-2 = 62 Semoga langkah-langkah beserta contoh penyelesaian soal di atas dapat membantu Anda untuk mencari jumlah Host ID yang ada pada jaringan komputer yang digunakan saat ini. Jadi bagaimana? Apakah semua sajian informasi kali ini dapat dijadikan sebagai solusi sekaligus bisa memecahkan masalah Anda? Diharapkan dengan sajian informasi ini yang terbilang singkat ini dapat bermanfaat bagi Anda. Sebab, sejatinya jaringan komputer yang dianggap paling rumit dan kompleks sekalipun masih dapat dipahami serta dipelajari, apabila Anda memiliki keinginan yang kuat dalam melakukannya. Dengan demikian, nantinya Anda tidak merasa kebingungan lagi jika suatu saat diminta untuk menentukan IP Address, mencari kelas IP hingga mencari jumlah ID Host dari jaringan komputer yang biasa Anda gunakan. Menariknya lagi, apabila Anda sudah benar-benar mampu dan menguasai tentang sistem jaringan komputer, maka tidak akan sulit bagi Anda untuk membangun serta menciptakan jaringan komputer sendiri yang dapat dihubungkan dengan lebih dari dua perangkat komputer sekaligus. Itulah manfaatnya belajar tentang memanfaatkan IT, dengan demikian Anda tidak perlu direpotkan membayar jasa profesional hanya untuk memasangkan jaringan komputer di rumah maupun perusahaan Anda. Terlebih lagi, jika terdapat kendala terhadap konektivitas jaringan komputer Anda, maka memungkinan bagi Anda untuk bisa memperbaikinya sendiri dengan begitu mudah. Dari ulasan artikel kali ini, Anda dapat memahami banyak hal, mulai dari pengertian serta contoh Host ID dan Network ID hingga mengetahui langkah-langkah untuk menemukan jumlah host yang ada pada jaringan komputer. Semoga dengan disajikannya informasi di atas, dapat membantu Anda dalam banyak hal, terutama dalam hal menambah pengetahuan dan kemampuan seputar pemakaian jaringan komputer, khususnya dalam pemakaian ID Host dan juga Network ID. Untuk itu, terima kasih banyak atas kunjungan Anda di situs Markey yaa!. Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing PT APPKEY PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.
IPAdress kelas A pada BIT pertamanya mempunyai niali 0 dengan panjang net ID adalah 8 BIT s erta memiliki panjang host 24 Bit. Dengan demikian kelas A ini hanya mempunyai 128 network. jadi bisa dijelaskan bahwasannya bit pertama pada kelas A memiliki jumlah range dari nilai 0-127 Network ID pada kelas B ini berjumlah 16 Bit dan Host ID
JawabanIP pada kelas A hanya terdapat 128 network IP Address dengan jangkauan dari 0 sampai 127PenjelasanIP pada kelas A hanya terdapat 128 network IP Address dengan jangkauan dari 0 sampai 127. Pada jaringan IP Address kelas B, 2 bit pertama dari IP address adalah 10. Dua bit ini dan bit berikutnya 16 bit pertama merupakan network ID. Sedangkan 16 bit terakhir merupakan host ID.
Secaratradisional di perkenalkan kelas A, B dan C yang hanya berbeda pada panjang NET_ID: Kelas A, NET_ID 8 bit, HOST_ID 24 bit. Kelas A untuk jaringan yang sangat besar dan dapat memberikan alamat bagi 16.777.214 (2^24 - 2) host per jaringan. Bit pertama dari IP address kelas A adalah 0 dan NET_ID

Alamat IP Internet Protocol Address, adalah sistem pengalamatan di network dengan menggunakan sederetan angka berupa kombinasi 4 deret bilangan antara 0 s/d 255 yang masing-masing dipisahkan oleh tanda titik ., mulai dari hingga atau kira-kira akan ada 4 milyar lebih IP address yang dapat dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia.. IP address memiliki 32 bit dan dibagi menjadi dua bagian bagian networkNet ID dan bagian host Host ID. Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu. Perbedaan tiap kelas terletak pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut IP address kelas A Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host 255Γ—255Γ—255Γ—0. IP address kelas B Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address network ID = dan host ID = Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari sampai yakni berjumlah network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host. IP address kelas C IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host. IP address kelas D IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID. IP address kelas E IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255. Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan. Dalam penggunaannya, IP Address dibagi menjadi 2 golongan, yaitu Public Address dan Private Address. Public Address adalah IP Address yang digunakan untuk komunikasi pada jaringan di internet, sebagai contoh pada saat kita pertama kali mengakses URL maka secara otomatis computer kita akan melakukan koneksi menuju alamat angka tersebut dapat kita lihat pada baris status di browser kita Internet Explorer/Mozilla Firefox yang terletak pada sebelah kiri bawah. Nomor adalah IP address yang digunakan di jaringan internet dan digolongkan sebagai Public Address. Private Address adalah IP Address yang digunakan untuk komunikasi yang tidak terhubung langsung dengan internet atau berada pada sebuah area local. Dengan menggunakan Private Address ini, computer tidak dapat terhubung dengan internet. Hanya dapat bertukar informasi dengan computer lainnya yang juga terhubung pada jaringan yang sama intranet. Private IP ini biasanya digunakan pada suatu perkantoran. Nomor yang digunakan biasanya dimulai dengan sampai seterusnya sebanyak computer yang ada. Tipe-tipe Jaringan Komputer Dalam jaringan terdapat tiga buah peran yang dijalankan, diantaranya Client Peran hanya sebatas pengguna tetapi tidak menyediakan sumber daya sharing, informasi, dan lain-lain Peer client yang menyediakan sumber daya untuk dibagi kepada client lain sekaligus memakai sumber daya yang tersedia pada client yang lain peer to peer Server menyediakan sumber daya secara maksimal untuk digunakan oleh client tetapi tidak memakai sumber daya yang disediakan oleh client Jenis-Jenis Jaringan Berdasarkan Fungsi 1. Jaringan Client-Server Merupakan server didalam sebuah jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan pengelolaan jaringan tersebut. Jaringan ini terdiri dari banyak client dari satu atau lebih server. Client juga biasa disebut front-end meminta layanan seperti penyimpanan dan pencetakan data ke printer jaringan, sedangkan server yang sering disebut back-end menyampaikan permintaan tersebut ke tujuan yang tepat. Pada Windows NT, Windows 2000, dan Windows Server 2003, jaringan berbasis server diorganisasikan di dalam domain-domain. Domain adalah koleksi jaringan dan client yang saling berbagi informasi. Keamanan domain dan perizinan log on dikendalikan oleh server khusus yang disebut domain controlle. Terdapat satu pengendali domain utama atau Primary Domain Controller PDC dan beberapa domain controller pendukung atau backup Domain Controller BDC yang membantu PDC pada waktu-waktu sibuk atau pada saat PDC tidak berfungsi karena alasan tertentu. Primasry Domain Controller juga diterapkan di dalam jaringan yang menggunakan server Linux. Software yang cukup andal menangani masalah ini adalah samba yang sekaligus dapat digunakansebagai penyedia layanan file dan print yang membuat computer Windows dapat mengakses file-file di mesin Linux dan begitu pula sebaliknya. Jaringan berbasis server memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah Media penyimpanan data yang terpusat memungkinkan semua user menyimpan dan menggunakan data di server dan memberikan kemudahan melakukan backup data di saat kritis. Pemeliharaan data juga menjadi lebih mudah karena data tidak tersebar di beberapa computer. Kemampuan server untuk menyatukan media penyimpanan di satu tempat akan menekan biaya pembangunan jaringan. Server yang telah dioptimalkan membuat jaringan berjalan lebih cepat daripada jaringan peer-to-peer. Membebaskan user dari pekerjaan mengelola jaringan. Kemudahan mengatur jumlah pengguna yang banyak. Kemampuan untuk sharing peralatan mahal seperti printer laser. Mengurangi masalah keamanan karena pengguna harus memasukkan password untuk setiap peralatan jaringan yang akan digunakan. 2. Jaringan Peer To Peer Setiap computer di dalam jaringan peer mempunyai fungsi yang sama dan dapat berkomunikasi dengan computer lain yang telah memberi izin. Jadi, secara sederhana setiap komputer pada jaringan peer berfungsi sebagai client dan server sekaligus. Jaringan peer digunakan di sebuah kantor kecil dengan jumlah computer sedikit, dibawah sepuluh workstation. Keuntungan menggunakan jaringan peer adalah Tidak memerlukan investasi tambahan untuk pembelian hardware dan software server. Tidak diperlukan seorang network administrator dan setupnya mudah serta meminta biaya yang murah. Kerugian menggunakan jaringan peer adalah Sharing sumberdaya pada suatu komputer didalam jaringan akan sangat membebani computer tersebut. Masalah lain adalah kesulitan dalam mengatur file-file. User harus menangani komputernya sendiri jika ditemui masalah keamanan sangat lemah. 3. Jaringan Hybrid Jaringan hybrid memiliki semua yang terdapat pada tiga tipe jaringan di atas. Ini berarti pengguna dalam jaringan dapat mengakses sumber daya yang dishare oleh jaringan peer, sedangkan di waktu bersamaan juga dapat memanfaatkan seumber daya yang disediakan oleh server. Keuntungan jaringan hybrid adalah sama dengan keuntungan menggunakan jaringan berbasis server dan berbasis peer. Jaringan hybrid memiliki kekurangan seperti pada jaringan berbasis server.

Bitpertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255Γ—255Γ—255)
kelas A adalah β€œ0”, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127 dalam bilangan desimal. Kelas B kelas B selalu diatur β€œ10” sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191 dalam bilangan desimal. Kelas C kelas C biasanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN Local Area Network. Tiga bit pertama pada IP address kelas C selalu diatur β€œ111”. Network ID-nya terdiri dari 24 bit dan host ID-nya terdiri dari 8 bit. Kelas D kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama pada IP address kelas D selalu diatur β€œ1110”, sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247 dalam bilangan desimal. Kelas E kelas E sebenarnya tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama pada IP address kelas ini selalu diatur β€œ1111”, sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255 dalam bilangan desimal. Sumber Website, Mediasosial, Berita DLL Navigasi pos Jadi seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address
IP Address adalah salah satu dari macam-macam protokol jaringan yang berguna untuk menghubungkan sebuah komputer dengan jaringan komputer. Ibaratnya, IP address adalah alamat β€œrumah” di sebuah jaringan β€œkota” atau bahkan di bumi. Nah, ternyata, IP address tidak serta merta digunakan secara sembarangan. Jika alamat rumah, Anda masih bisa melihat beberapa nama daerah atau nama jalan yang mirip walaupun berbeda kota. Sedangkan di dalam jaringan komputer, Anda tidak akan mengenal alamat yang sama. Alasannya, jika sama, maka akan terjadi konflik di dalam sistem jaringan komputer karena ada host yang memiliki IP address yang sama. Jika Anda tidak percaya, coba Anda lakukan cara cek IP address di komputer Anda dengan komputer lain yang terhubung di dalam jaringan yang IP address haruslah berbeda di tiap jaringan. Sedangkan secara teori, pengalamatan komputer di dalam jaringan komputer yang menggunakan IP versi 4 IPv4 adalah komputer atau host di seluruh dunia. Jumlah tersebut didapat dari 256 didapatkan dari 8 bit dipangkat 4 karena terdapat 4 oktet, sehingga didapat perhitungan 255 x 255 x 255 x 255. Jumlah tersebut harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Jumlah tersebut tentu saja tidak bisa mengimbangi perkembangan teknologi yang semakin canggih. Belum ditambah suburnya perkembangan handphone yang terkoneksi dengan internet dan beberapa perangkat yang sudah mengusung IoT Internet of Things.Meskipun saat ini sudah diciptakan IP versi 6 IPv6 yang batas maksimalnya secara teoritis bisa mencapai hingga 2128=3,4 x 1038, namun kenyataannya infrastruktur internet di dunia saat ini masih banyak yang menerapkan IP versi 4. Oleh karena itu, mau tidak mau, administrator jaringan harus mengakali keterbatasan pengalamatan yang dimiliki oleh IPv4 cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi keterbatasan tersebut adalah dengan pembagian kelas IP Address berdasarkan skala jaringan dan subnetting. Hmmm apaan tuh?Pembagian kelas pada IP Address ditujukan untuk mempermudah pengalokasian fungsi IP Address di dalam jaringan komputer, baik untuk host atau jaringan tertentu serta untuk keperluan tertentu. Sedangkan subnetting dimaksudkan untuk membagi beberapa bit dari bagian host menjadi bit tambahan pada bagian network. Hal tersebut bisa menambah network baru dan untuk mengefisienkan pengalokasian berdasarkan jumlah host yang terhubung ke jaringan tersebut. Kedua hal ini sering diimplementasikan pada sebuah sistem jaringan gimana sih pembagian kelas IP Address dan subnetting itu? Kali ini, kami akan membahasnya secara lengkap untuk Anda. Mari simak pembahasan di bawah Pembagian Kelas IP AddressIP Address terbagi menjadi 2 bagian, yakni bagian network net ID dan bagian host host ID. Net ID berfungsi untuk identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berfungsi untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit awal pada IP Address merupakan network bit atau network number, sedangkan sisanya untuk antara bagian network dan host tidaklah tetap, bergantung kepada kelas network. Nah, IP address sendiri terbagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlah hostnya. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut IP address kelas ABit pertama pada IP address kelas A adalah β€œ0”, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127 dalam bilangan desimal. Jadi, pada IP Address kelas A terdapat 127 network dengan tiap networknya dapat menampung sekitar 16 juta host. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, misalnya pada jaringan telekomunikasi global. Bit di dalam IP address kelas ini dapat digambarkan sebagai berikutn = bit network; h = bit hostIP Address kelas BDua bit pada IP address kelas B selalu diatur β€œ10” sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191 dalam bilangan desimal. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID. Sehingga, jika ada komputer yang mempunyai IP address maka network ID-nya = dan host ID-nya = Pada IP address kelas B ini mempunyai range IP dari sampai yang jika ditotal akan memiliki jumlah netowrk dengan jumlah host tiap network yaitu 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host. Bit di dalam IP address kelas ini dapat digambarkan sebagai berikutn = bit network; h = bit hostIP Address kelas CIP address kelas C biasanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN Local Area Network. Tiga bit pertama pada IP address kelas C selalu diatur β€œ111”. Network ID-nya terdiri dari 24 bit dan host ID-nya terdiri dari 8 bit. Sehingga, class ini dapat membentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host. Bit di dalam IP address kelas ini dapat digambarkan sebagai berikutn = bit network; h = bit hostIP address kelas D IP Address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama pada IP address kelas D selalu diatur β€œ1110”, sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247 dalam bilangan desimal. Sedangkan bit-bit selanjutnya diatur sesuai dengan keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting, tidak dikenal istilah network ID dan host address kelas E IP address kelas E sebenarnya tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama pada IP address kelas ini selalu diatur β€œ1111”, sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255 dalam bilangan tambahan, dalam IP address dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjukkan bagian network. Penulisan network prefix ditunjukkan dengan tanda slash β€œ/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misalnya, untuk menunjukkan satu network kelas B digunakan penulisan Nah, angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas Aturan Dasar Pemilihan network ID dan host IDTernyata, dalam menentukan network ID dan host ID di dalam IP Address tidak bisa sembarangan, apa saja syaratnya? Sebagai protokol jaringan yang memiliki standar, kita harus mengikuti standar yang diterapkan oleh protokol tersebut. Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan network ID dan host IDNetwork ID tidak boleh sama dengan 127Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address yang digunakan oleh suatu komputer untuk menunjuk dirinya ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255 Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringn bukan suatu host. Host ID harus unik dalam suatu network. Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang SubnettingUntuk efisiensi IP Address, mengatasi masalah topologi network dan organisasi, administrator jaringan biasanya melakukan subnetting. Tujuan dari subnetting adalah untuk β€œmemindahkan” pemisah antara bagian network ID dan host ID dari suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian host dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian network. IP address satu network menurut struktur bakunya dipecah menjadi beberapa subnetwork. Cara ini dapat menciptakan sejumlah network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network juga bertujuan untuk mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network. Router IP dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda hanya jika setiap network tersebut memiliki address network yang unik. Selain itu, dengan subnetting, Administrator Jaringan dapat menentukan pengaturan host address seluruh bagian dari suatu perusahaan besar kepada setiap bagian, untuk memudahkan dalam pengaturan keseluruhan network yang subnet didefinisikan dengan mengaplikasikan masking bit subnet mask kepada IP Address. Struktur subnet mask sama dengan struktur IP Address, yaitu terdiri dari 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Bit-bit dari IP Address yang di-masking ditutupi oleh bit-bit subnet mask yang aktif dan bersesuaian akan diinterpretasikan sebagai network bit. Bit 1 pada subnet mask berarti mengaktifkan masking on , sedangkan bit 0 tidak aktif off . Sebagai contoh, kami berikan satu IP Address kelas A dengan nomor Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar berikutDari aturan baku, bagian network dari IP Address ini adalah 44 dan bagian host adalah Network tersebut dapat menampung maksimum lebih dari 16 juta host yang terhubung langsung. Misalkan pada address ini akan akan diaplikasikan subnet mask sebanyak 16 bit Biner = 00000000 . Perhatikan bahwa pada 16 bit pertama dari subnet mask tersebut bernilai 1, sedangkan 16 bit berikutnya 0. Dengan demikian, 16 bit pertama dari suatu IP Address yang dikenakan subnet mask tersebut akan dianggap sebagai network bit. Bagian network akan berubah menjadi dan bagian host menjadi Kapasitas maksimum host yang langsung terhubung pada network tersebut berubah menjadi sekitar 65 ribu mask di atas akan identik dengan aturan baku IP Address kelas B. Dengan menerapkan subnet mask tersebut pada satu network IP Address kelas A, network tersebut terbagi lagi menjadi 256 network baru dengan kapasitas masing-masing subnet setara network kelas B. Penerapan subnet yang lebih jauh seperti 24 bit pada kelas A akan menghasilkan jumlah network yang lebih besar dengan kapasitas masing-masing subnet yang lebih sedikit. Network IP Address kelas C juga dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa subnet dengan mengaplikasikan subnet mask yang lebih tinggi, misalnya seperti untuk 25 bit 26 bit 27 bit dan dilakukan pada saat konfigurasi interface. Penerapan subnet mask pada IP Address akan membuat 2 buah address baru, yakni Network Address dan Broadcast Address. Network address diartikan dengan cara mengatur seluruh bit host bernilai 0, sedangkan broadcast address dengan mengatur seluruh bit host bernilai 1. Network address atau alamat network adalaha alamat yang berguna pada informasi routing. Dengan alamat ini, suatu host tidak perlu mengetahui address seluruh host yang ada pada network yang lain. Informasi yang dibutuhkannya hanyalah network address yang akan dihubungi serta gateway untuk mencapai network kelas IP address dan subnetting dilakukan di dua tempat yang berbeda. Subnetting hanya dilakukan pada jaringan komputer lokal atau LAN. Untuk network di luar jaringan lokal, nomor network yang dikenali tetap nomor network baku menurut pembagian kelas IP Address. Jika sudah berurusan dengan jaringan di luar lokal, artinya hal tersebut sudah menjadi tugas routing yang dilakukan oleh router. Jenis-jenis routing yang dilakukan pun tergantung dari konfigurasi yang diatur oleh artikel kami kali ini seputar pembagian kelas ip address dan subnetting. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan Anda seputar networking.
.
  • lox6urmdxk.pages.dev/402
  • lox6urmdxk.pages.dev/32
  • lox6urmdxk.pages.dev/307
  • lox6urmdxk.pages.dev/208
  • lox6urmdxk.pages.dev/431
  • lox6urmdxk.pages.dev/190
  • lox6urmdxk.pages.dev/33
  • lox6urmdxk.pages.dev/181
  • panjang net id pada kelas a adalah